Minggu, 12 Juni 2011

PENGARUH RENDAHNYA TINGKAT KESEJAHTERAAN GURU SD TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

 Oleh :
Hikmah Nurbaeti


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
            Untuk membangun sebuah negara yang maju dan berkembang dibutuhkan generasi muda yang memiliki kecerdasan dan kemampuan yang tinggi. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan modall yang penting dan utama untuk membentuk generasi muda yang berkualitas. Suatu negara tidak akan mampu bangkit dari keterpurukan tanpa adanya pendidikan. Pendidik atau guru merupakan komponen penting dalam menentukan keberhasilan proses pendidikan. Tanpa adanya guru yang profesional tidak akan tercetak para generasi muda yang diharapkan bangsa.
            Namun dalam kenyataannya, masih banyak guru yang belum memiliki kinerja yang  profesional. Banyak yang mengatakan penyebab dari ketidak profesionalan kinerja mereka karena rendahnya tingkat kesejahteraan guru. Rendahnya tingkat kesejahteraan guru juga akan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Untuk lebih jelasnya, dalam makalah ini akan dibahas sekilas tentang guru SD dan pengaruh tingkat kesejahteraannya terhadap mutu pendidikan.

  1. Rumusan masalah
1.      Bagaimana kriteria guru SD yang baik ?
2.      Bagaimana tingkat kesejahteraan guru SD ?
3.       Apa saja pengaruh tingkat rendahnya kesejahteraan guru SD terhadap mutu pendidikan ?
4.      Apa saja solusi yang diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan guru SD ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui bagaimana kriteria guru SD yang baik.
2.      Mengetahui bagaimana tingkat kesejahteraan guru SD.
3.      Mengetahui pengaruh-pengaruh  rendahnya tingkat kesejahteraan guru SD terhadap mutu pendidikan.
4.      Mengetahui solusi-solusi yang diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan guru SD.


























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kriteria Guru SD yang Baik
Keberhasilan pendidikan yang diberikan pada masa Sekolah Dasar (SD) sangat menentukkan keberhasilan  pendidikan pada jenjang selanjutnya.  Pada saat anak masih SD peluang untuk mengembangkan potensi mereka masih sangat luas. Oleh karena itu, peran seorang guru sangatlah penting untuk mendidik dan mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
Dalam dunia pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD) kita mengenal adanya istilah Guru Kelas, yaitu guru yang bertanggungjawab atas kelas tertentu dan mengajarkan semua mata pelajaran yang ditetapkan untuk kelas itu. Adanya peraturan seperti di atas tentu ada maksudnya. Pada masa awal proses pembelajaran, anak lebih mudah menangkap ilmu yang diberikan oleh guru, apabila ia merasakan bahwa yang mengajar adalah seorang yang dekat kepadanya. Guru Kelas yang setiap hari selama berjam-jam bersama dengan murid kelasnya menimbulkan rasa kedekatan itu. Selain itu guru kelas memperkuat perasaan itu dengan menunjukkan sikap bahwa ia psikologi dan terutama aplikasinya. Sudah semestinya pendidikan mengandung kemampuan memimpin secara efektif.
Seorang guru kelas juga harus menguasai ilmu pengetahuan yang mendasari semua mata pelajaran yang harus diajarkan. Pelajaran-pelajaran tersebut antara lain Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia, Matematika, Kesenian, dan Olahraga.  Hanya pendidikan agama yang tidak diajarkan oleh guru kelas. , karena di dalam kelas pasti ada murid yang berbeda agamanya. Meskipun ada Guru Agama tersendiri, namun Guru Kelas tetap mempunyai kewajiban untuk memperkuat pendidikan budi pekerti kepada anak didiknya.
Selain pendidikan kurikuler, guru juga perlu memberikan pelajaran ekstra kurikuler diluar jam pelajaran. Pelajaran ekstra kurikuler tersebut antara lain pelajaran olahraga seperti sepak bola, basket, dan voli. Selain itu dapat juga diberikan pelajaran kesenian seperti menyanyi, menari, dan menggambar. Tujuan dari pemberian pelajaran ekstra kurikuler adalah untuk lebih mengembangkan potensi dan bakat anak sehingga dari kecil anak sudah muncul bakat dan potensinya dan akan lebih mudah untuk mengembangkan lagi seiring bertambahnya usia.

B.     Tingkat kesejahteraan Guru SD
Kesejahteraan itu sendiri memiliki pengertian suatu keadaan yang baik, makmur, dan merasa tercukupi kebutuhannya. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan. Terlebih lagi guru SD, mereka sangat menentukan kualitas anak didik mereka sejak dini.  Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar-mengajar. Namun demikian, posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional mengajar dan tingkat kesejahteraannya.
Ukuran kesejahteraan sangat sulit bila hanya diukurmelalui kecukupan dari segi materi saja. Oleh sebab itu, tingkat kesejahteraan seorang guru dapat dilihat melalui indikator-indikator sebagai berikut :
1)      Penghasilan setiap bulan mampu mencukupi kebutuhan pokok keluarga sehari-hari secara tetap dan berkualitas.
2)      Kebutuhan pendidikan keluarga dapat terpenuhi secara baik dan optimal.
3)      Memiliki kemampuan untuk mengembangkan pendidikan berkelanjutan serta mengembangkan diri secara profesional.
4)      Memiliki kemampuan untuk mengembangkan komunikasi ke berbagai arah sesuai dengan kapasitasnya, baik dengan memanfaatkan teknologi maupun secara konvensional.

  1. Pengaruh Rendahnya Tingkat Kesejahteraan Guru SD Terhadap Mutu Pendidikan
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh bagaimana cara guru mendidik anak didiknya melalui proses belajar mengajar. Guru SD yang merupakan pendidik tahap awal dituntut untuk lebih professional dalam mengajar. Namun pada kenyataannya kita sering menjumpai guru yang kurang professional dalam mengajar.
Pada hakekatnya kewajiban seorang guru adalah mengajar dengan sungguh-sungguh, dan hak sebagai seorang guru ialah mendapatkan kesejahteraan yang cukup. Misal gaji yang diberikan dapat mencukupi kebutuhan keluarga, baik kebutuhan sandang, pangan, kesehatan, dan pendidikan. Namun pada kenyataannya gaji seorang guru SD sering kali tidak mencukupi kebutuhannya selama satu bulan penuh. Oleh karena itu, ia harus mencari cara unruk mencukupi kebutuhannya.  Mungkin ia mengajar di tempat lain, menjadi guru les,  atau melakukan pekerjaan lain yang tak ada sangkut pautnya dengan mengajar seperti menjadi petani, pedagang, dan pemilik warung makan. Akibatnya  ia tidak dapat memusatkan perhatiannya kepada pekerjaan mengajar di sekolah di mana ia ditugaskan. Karena mereka lebih fokus terhadap bisnis yang sedang mereka geluti. Lama-lama mereka menjadi lupa akan kewajibannya sebagai seorang guru. Padahal sebagai guru SD, mereka diharapkan dapat menjadi pendidik yang baik agar dapat mendidik anak didik mereka dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat yang dapat dijadikan bekal untuk menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah karena rendahnya tingkat kesejahteraan guru. Selain itu masalah lain yang muncul akibat rendahnya tingkat kesejahteraan guru SD adalah rendahnya minat para generasi muda untuk menjadi guru SD. Karena mereka menganggap bahwa menjadi guru SD itu sulit tetapi gaji yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan profesi mereka. Sehingga yang menjadi Guru SD hanya mereka yang tidak memperoleh tempat atau pekerjaan di sektor kehidupan lainnya. Dalam kondisi seperti itu tidak mungkin kita mengadakan pendidikan SD yang kita inginkan.

D.    Solusi Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Guru SD
            Rendahnhya tingkat kesejahteraan guru SD yang akhir-akhir ini banyak terjadi perlu mendapatkan penanganan yang serius oleh pemerintah. Karena jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka semakin lama mutu pendidikan di negara ini akan semakin memburuk. Selain itu citra guru SD yang pada zaman dahulu dikenal sebagai profesi yang sangat dihormati dan terpandang semakin lama akan dianggap sebagai profesi rendahan dibanding dengan profesi lain seperti dokter, pilot, pengusaha, dan jurnalistik.
            Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.
            Selain mengeluarkan Undang-Undang, solusi yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru SD antara lain dengan memperbaiki gaji guru sesuai dengan sikapnya bahwa pendidikan amat penting bagi masa depan bangsa. Dan Pemerintah memang berkewajiban untuk meninjau kembali penentuan gaji bagi Pegawai Negeri Sipil kalau bersikap konsekuen untuk mengakhiri KKN di Indonesia. Bagi guru yang bekerja di SD Swasta tentu gajinya diterima dari yayasan yang menyelenggarakan SD itu.

2 komentar:

  1. Terima kasih buat Artikel tentang Kesejahteraan Guru yang cukup lengkap ini. Salam kenal dari admin Kabar Guruku buat semua pengunjung laman ini.

    BalasHapus
  2. cek yuk

    http://notetravelling.blogspot.co.id

    BalasHapus